https://situbondo.times.co.id/
Berita

Doa Kiai Kholil dan Kiai Azaim Iringi Pembangunan Bandara KASA Situbondo

Rabu, 17 Desember 2025 - 13:14
Doa Kiai Kholil dan Kiai Azaim Iringi Pembangunan Bandara KASA Situbondo Dari kiri, K.H.R. Moh. Kholil As’ad Syamsul Arifin dan K.H.R. Ach. Azaim Ibrahimy, pada tasyakuran pembangunan Bandara KASA di Kabupaten Situbondo. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMES SITUBONDO, SITUBONDO – Doa dua kiai kharismatik, K.H.R. Moh. Kholil As’ad Syamsul Arifin dan K.H.R. Ach. Azaim Ibrahimy, mengiringi langkah awal pembangunan Bandara K.H.R. As’ad Syamsul Arifin (KASA) di Kabupaten Situbondo.

Ya, kedua pengasuh pondok pesantren besar tersebut, hadir bersama dalam Pengajian dan Tasyakuran Pembangunan Bandara KASA yang digeber di kawasan Banongan, Desa Wringin, Kecamatan Asembagus, pada Selasa (16/12/2025).

Kehadiran Pengasuh Utama Pondok Pesantren Walisongo Situbondo dan Pengasuh Utama Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo itu menjadi simbol kuat persatuan ulama, pemerintah, dan masyarakat dalam mengiringi pembangunan strategis nasional dengan doa serta nilai kemaslahatan umat.

Pengajian dan tasyakuran tersebut dihadiri Brigjen TNI Zainul Bahar yang mewakili Menteri Pertahanan RI, Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin; Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo; Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah; jajaran Forkopimda, para tokoh masyarakat, serta sekitar 20 ribu jamaah dari berbagai wilayah di Situbondo.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menegaskan bahwa pembangunan Bandara KASA tidak hanya ditujukan untuk kepentingan pertahanan negara, tetapi juga dirancang secara multifungsi agar memberi manfaat luas bagi masyarakat.

Bupati-Situbondo-Yusuf-Rio-Wahyu-Prayogo.jpgBupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, dan Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

“Bandara ini juga kami dorong untuk dapat dimanfaatkan untuk penerbangan kemanusiaan, kebencanaan, hingga penerbangan sipil,” kata Mas Rio, sapaan akrab Bupati, Rabu (17/12/2025).

Menurut Mas Rio, pembangunan bandara dengan runway sepanjang 2.500 meter, pesawat berbadan besar seperti Airbus dan Boeing dapat berpotensi mendarat di Situbondo.

Bandara KASA sendiri, ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total anggaran dari Pemerintah Pusat sekitar 1,7 triliun.

Pembangunan tersebut, diharapkan mampu menggerakkan perekonomian daerah, membuka lapangan kerja, serta mampu meningkatkan konektivitas wilayah timur Pulau Jawa.

Pemerintah juga menegaskan komitmennya terhadap kepedulian sosial bagi petani dan buruh tani yang terdampak pengosongan lahan pembangunan bandara.

Meskipun secara kontrak sewa lahan pemerintah tidak diwajibkan memberikan ganti rugi, Pemerintah Pusat tetap memberikan uang pengganti kepada petani penggarap sebagai bentuk keadilan sosial.

Petani melon dan semangka menerima kompensasi sebesar Rp100 juta per hektare, petani tebu sebesar Rp25 juta per hektare, serta petani padi dan jagung sebesar Rp10 juta per hektare. Selain itu, sebanyak 1.004 buruh tani yang bekerja di lahan tersebut juga menerima kompensasi kerohiman.

Setiap buruh tani mendapatkan 1 ekor sapi dan sepasang domba untuk kemudian diternakkan. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dalam rangkaian tasyakuran sebagai wujud kehadiran dan kepedulian negara terhadap masyarakat kecil yang terdampak secara ekonomi.

Terkait status lahan, Pemerintah Kabupaten Situbondo dan Kementerian Pertahanan RI telah menyepakati hibah lahan seluas 306 hektare di kawasan Banongan.

Namun, sembari menunggu proses penggantian lahan seluas 350 hektare di kawasan Pasir Putih dari Perhutani kepada Kementerian Pertahanan yang selanjutnya akan dihibahkan kepada Pemkab Situbondo, status lahan saat ini masih bersifat pinjam-pakai.

Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ach. Azaim Ibrahimy, mengenang dawuh almarhum KHR. As’ad Syamsul Arifin terkait keberadaan bandara di Situbondo.

“Kami yang mendengar cerita itu dulu setengah percaya dan setengah tidak percaya, karena sulit membayangkan pada masa itu,” ujar Kiai Azaim.

Kiai Azaim menuturkan bahwa kisah tersebut ia dengar dari warga Sukorejo beberapa tahun silam. Menurut penuturan warga, Kiai As’ad pernah menyampaikan bahwa suatu saat akan berdiri bandara di wilayah tersebut, bahkan menjadi titik keberangkatan ibadah haji.

“Tidak terbayang akhirnya bandara ini disepakati, tidak hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga untuk pemerintah daerah dan masyarakat sebagai sarana transportasi umum,” tuturnya.

Cucu K.H.R. As'ad Syamsul Arifin itu berharap agar seluruh cita-cita, doa, dan harapan masyarakat Situbondo terkait pembangunan Bandara KASA senantiasa berada dalam rida Allah SWT. Ia juga mendoakan agar seluruh proses pembangunan berjalan lancar hingga tuntas tanpa hambatan. (*)

Pewarta : Fathullah Uday
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Situbondo just now

Welcome to TIMES Situbondo

TIMES Situbondo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.