TIMES SITUBONDO, MALANG – Viral video sejumlah atlet cabang olahraga (cabor) binaraga di Kabupaten Malang yang terpaksa memakan olahan ayam tiren (setengah bangkai), Kamis (1/5/2025). Kabar ini pun sontak memantik sorotan banyak pihak.
Para atlet yang disiapkan untuk memperkuat kontingen Kabupaten Malang pada Porprov Jawa Timur 2025 ini, disebut terpaksa mengkonsumsi daging ayam tiren (mati kemaren) untuk menjaga asupan gizi dan stamina selama masa pemusatan latihan (puslat) jelang Porprov.
Kepada awak media, Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang Indra Khusnul, membenarkan terkait video atletnya yang sedang mengolah ayam tiren untuk dikonsumsi tersebut.
Kejadiannya tersebut diakui di camp pelatihan yang berlokasi di wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada Kamis (1/5/2025).
"Itu memang benar, memang mengkonsumsi ayam tiren. Kalau berapa ekornya, kami kurang menghitung. Tapi yang jelas, kemarin kami beli ke peternakan itu Rp 100 ribu, dan dikasih tiga karung (berisi ayam tiren)," ungkap Indra yang juga Pelatih Cabor Binaraga KONI Kabupaten Malang ini, saat dikonfirmasi wartawan.
Diakui Indra, ayam-ayam tiren sebelum disembelih itulah yang kemudian terpaksa dibeli juga oleh sejumlah atlet. Menurutnya, tidak semua ayam bisa dikonsumsi meskipun sejatinya ayam tiren memang tidak layak untuk dimakan, terlebih bagi para atlet.
Dikatakan, ada sekitar 25 atlet yang dibinanya. Namun, hanya 12 atlet di antaranya yang dipersiapkan turun di ajang Porprov Jatim ke-IX pada Juni 2025 mendatang.
Para atlet itulah yang terpaksa mengkonsumsi ayam tiren karena keterbatasan biaya. Indra mengakui sebenarnya telah berupaya agar atletnya tidak ada yang sampai mengkonsumsi ayam tiren. Bahkan, tak jarang ia harus merogoh uang pribadi.
Namun, menurutnya biaya yang diperlukan untuk cabor binaraga memang berbeda dengan cabor lainnya. Cabor binaraga untuk persiapannya juga harus jauh-jauh hari daripada cabor lain.
Atlet binaraga dituntut untuk menjaga pola makan termasuk rutin mengkonsumsi daging hingga beras merah, dan rutin berlatih untuk membentuk massa otot.
Indra menyebut, sebagai atlet profesional, untuk biaya untuk memenuhi gizi saja, jika dirata-rata sedikitnya bisa menghabiskan sekitar Rp 3 juta per bulan.
Untuk diketahui, pada Porprov Jatim 2025 ini digelar di Malang Raya, dan Kabupaten Malang juga menjadi tuan rumah.
Dari yang disampaikan pelatih cabor binaraga tersebut, tidak pastinya dukungan anggaran untuk puslat atlet Porprov di Kabupaten Malang menjadi pangkal persoalan. Hal ini juga diakui pihak KONI Kabupaten Malang.
"Belum ada pencairan (anggaran) untuk 2025 ini, mas. Awal Mei ini katanya ada untuk puslat (atlet Porprov Jatim). Pendanaan masuk melalui DPA di Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga)," terang Hartono, Wakil Ketua I KONI Kabupaten Malang, dikonfirmasi Minggu (4/5/2025) siang.
Kepada TIMES Indonesia ia mempertegas, bahwa semua dana untuk KONI dan cabor dari Pemkab Malang, sampai hari ini belum ada pencairan.
"Pencairan) masih dalam proses dan kabar dari Dispora awal Mei 2025 ini, ada pencairan dana puslatkab atlet dan pelatih, termasuk monev. Permintaan dana diajukan pihak Koni, dan yang menentukan pencairannya di Dispora. KONI hanya bisa mengajukan," jelas Hartono.
Dalam ketentuan yang sudah dibuat, lanjutnya, anggaran dana puslat nanti diberikan by Tranfer ke rekening atlet dan pelatih. Yangmana, daftar mereka sudah divalidasi keabsahannya menjadi Tim Kontingen Kabupaten Malang, setelah diverifikasi dan divalidasi oleh PB Porprov Jatim.
Sesuai rencana, kata Hartono, persiapan untuk Porprov termasuk puslatkab atlet dijadualkan selama Maret - Mei 2025, sampai pelaksanaan Porprov. Meski demikian, diakuinya menetapkan daftar atlet dan pelatih semua cabor memakan waktu lama.
"Daftar by name harus divalidasi dan selesainya akhir April. Dan, yang sudah lolos validasi dan verifikasi itu kan, baru bisa diajukan ke Dispora pada akhir April 2025 lalu," ungkap Hartono.
Proses yang memakan waktu tersebut, menurutnya yang akhirnya mungkin jadi penyebab dan menjadikan mundur pencairan dananya.
Hingga berita ini ditulis, TIMES Indonesia mencoba mengkonfirmasi soal anggaran puslat ke Kepala Dispora Kabupaten Malang, M. Hidayat. Sayangnya, pesan konfirmasi maupun panggilan ke nomornya tidak mendapat tanggapan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Miris, Atlet Porprov Kabupaten Malang Makan Ayam Tiren, Bagaimana Dana Puslat?
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ronny Wicaksono |