TIMES SITUBONDO, TASIKMALAYA – Antusiasme peserta terhadap Liga Futsal Pendidikan di Kota Tasikmalaya terus menunjukkan tren positif perkembangan futsal dari tahun ke tahun. 

Hal ini menjadi cerminan nyata bahwa minat generasi muda terhadap olahraga futsal di Kota Tasikmalaya semakin tinggi dan berkembang pesat.

Hal tersebut disampaikan langsung Ketua KONI Kota Tasikmalaya,  Anton Suherlan, saat menghadiri acara penutupan Liga Futsal Pendidikan tingkat Kota Tasikmalaya yang digelar di Siliwangi Futsal Center, Jalan BKR No.9, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Minggu (20/4/2025) malam.

Ketua KONI Kota Tasikmalaya saat ditemui TIMES Indonesia di Siliwangi Futsal Center, Jalan BKR No.9, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya, Minggu (20/4/2025) malam. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

“Pembinaan merupakan hal sangat penting dalam perkembangan futsal di Kota Tasikmalaya, siapa pun pengurusnya,” tegas Anton di hadapan ratusan peserta serta tamu undangan yang hadir.

Anton juga menekankan pentingnya pengelolaan anggaran dan dukungan pembinaan. Ia menyampaikan pesan khusus kepada pengurus Asosiasi Futsal Kota (Afkot) Tasikmalaya agar lebih maksimal dalam memanfaatkan dana hibah dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, terutama untuk menunjang pembinaan para atlet muda.

Menurutnya, dengan pembinaan yang tepat, bukan tidak mungkin Kota Tasikmalaya bisa kembali mengukir prestasi seperti dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat Tahun 2022, di mana kontingen futsal Kota Tasikmalaya berhasil menyumbangkan medali.

Sementara itu Ketua Afkot Tasikmalaya, Adhitia Dwi Mulyana, turut mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Liga Futsal Pendidikan tahun ini. Menurutnya, turnamen berlangsung selama tiga bulan penuh dan menyuguhkan total 338 pertandingan yang melibatkan ratusan tim dari berbagai sekolah.

“Jumlah pertandingan yang cukup besar ini menunjukkan skala dan keseriusan pelaksanaan ajang ini. Liga ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga menjadi media pembinaan yang sangat efektif dalam menjaring bakat-bakat muda potensial di dunia futsal,” jelas Adhitia.

Ia mengungkapkan bahwa peningkatan peserta dari tahun ke tahun menjadi sinyal positif bagi masa depan futsal di Kota Tasikmalaya. Bahkan, ia menargetkan ke depan program pembinaan akan dibuat lebih terstruktur dan berkesinambungan, khususnya bagi kelompok usia dini.

Semangat pembinaan juga datang dari Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) Kota Tasikmalaya. Ketua IGORNAS, Dody Jaenudin, SPd, menyampaikan dukungannya terhadap perkembangan futsal di kalangan pelajar.

“Saya mengimbau kepada seluruh guru olahraga agar dapat meningkatkan pembinaan dalam mengembangkan olahraga futsal, karena Kota Tasikmalaya memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa meraih prestasi dalam cabang ini,” ucap Dody.

Ia menambahkan bahwa Liga Futsal Pendidikan bukan hanya menjadi ajang kompetisi antar pelajar, tetapi juga wadah pembelajaran, pengembangan karakter, dan media pemersatu siswa dari berbagai latar belakang sekolah.

“Melalui kegiatan ini, semangat sportivitas dan solidaritas akan terus tumbuh di kalangan pelajar,” imbuhnya.

Dalam acara penutupan, turut hadir Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, Dr. Dedi Mulyana, jajaran pengurus KONI Kota Tasikmalaya, pengurus PSSI Kota Tasikmalaya, tokoh-tokoh futsal, hingga para sponsor yang telah mendukung keberlangsungan kompetisi ini.

Futsal saat ini menjadi salah satu cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia, futsal sudah masuk ke dalam kurikulum pendidikan jasmani di sejumlah sekolah, dan kompetisi futsal pelajar kerap digelar di berbagai daerah.

Dengan potensi besar yang dimiliki, pembinaan sejak dini menjadi kunci utama dalam menciptakan atlet berprestasi. Keberhasilan pelaksanaan Liga Futsal Pendidikan di Kota Tasikmalaya membuktikan bahwa potensi tersebut sangat nyata dan perlu terus dirawat serta dikembangkan.

Kesuksesan Liga Futsal Pendidikan Kota Tasikmalaya tidak hanya menjadi catatan manis dalam kalender olahraga daerah, tetapi juga menjadi pijakan strategis untuk pembinaan jangka panjang.

Semangat yang ditunjukkan para peserta, dukungan dari berbagai pihak, dan konsistensi penyelenggaraan menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya layak menjadi salah satu kiblat futsal pelajar di Jawa Barat.

Melalui kerja sama yang solid antara pemerintah, asosiasi olahraga, sekolah, dan masyarakat, masa depan futsal di Kota Tasikmalaya diyakini akan makin cerah, dengan harapan mampu mencetak atlet profesional yang tidak hanya berprestasi di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional. (*)