Olahraga

Bandingnya Ditolak Pengadilan, Petenis Novak Djokovic Segera Dideportasi

Minggu, 16 Januari 2022 - 17:23
Bandingnya Ditolak Pengadilan, Petenis Novak Djokovic Segera Dideportasi Djokovic telah tinggal di sebuah hotel detensi imigrasi di Melbourne, Australia. (FOTO: AFP/Jiji)

TIMES SITUBONDO, JAKARTA – Pupus sudah harapan Novak Djokovic untuk menjadi petenis putra paling sukses dalam sejarah olahraga dengan 21 gelar Grand Slam. Hal ini karena bandingnya ditolak majelis hakim pengadilan Melbourne, Australia, Minggu (16/1/2022) terkait vaksinasi Covid-19.

Dilansir BBC, Novak Djokovic segera dideportasi dari Australia setelah kalah dalam upaya pengadilan terakhir untuk tinggal di negara itu.

Hakim menolak banding bintang tenis nomer satu dunia itu setelah pemerintah membatalkan visa pemain yang tidak divaksinasi Covid-19 itu dengan alasan "kesehatan dan ketertiban".

Keputusan tersebut telah mengakhiri harapannya untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka dan memenangkan rekor Grand Slam ke-21.

Djokovic mengatakan dia sangat kecewa dengan keputusan itu, tetapi ia menghormati keputusan itu, yang dibuat pada malam pertandingan pertamanya.

"Saya akan bekerja sama dengan otoritas terkait  keberangkatan saya dari negara ini," katanya dalam sebuah pernyataan. Tidak segera jelas kapan dia akan pergi.

Pendukungnya terdiam di luar ruang sidang saat keputusan diumumkan. Seorang penggemar mengatakan kepada BBC bahwa musim panasnya akan "kosong" tanpa pemain berusia 34 tahun itu bermain di Melbourne.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyambut baik keputusan tersebut. "Ini untuk menjaga perbatasan kita tetap kuat dan menjaga keamanan warga Australia," kata dia.

"Warga Australia telah membuat banyak pengorbanan selama pandemi ini, dan mereka mengharapkan hasil dari pengorbanan itu dilindungi," tambahnya.

Dilansir The Guardian, Novak Djokovic akan dideportasi dari Australia menjelang Australia Terbuka setelah pengadilan federal menolak upaya petenis nomor satu dunia itu untuk memulihkan visanya.

Pada persidangan hari Minggu, pengadilan menolak perlawanan (banding)-nya  terhadap keputusan menteri imigrasi Australia, Alex Hawke, yang membatalkan visa atas dasar kehadiran Djokovic di Australia yang tanpa vaksinasi itu.

Ketua Majelis Hakim, James Allsop mengumumkan, pengadilan dengan suara bulat menolak banding Djokovic, dan membebani bintang tenis itu dengan biaya perkaranya.

Allsop menjelaskan bahwa keputusan pengadilan bukan karena kebaikan atau kebijaksanaan dari keputusan tersebut, tetapi lebih pada apakah keputusan itu sangat tidak rasional sehingga melanggar hukum. 

Keputusan tersebut merupakan kemunduran besar bagi usaha Djokovic untuk memenangkan mahkota Australia Terbuka ke-10 dan rekor gelar grand slam ke-21.

Dalam sebuah pernyataan Djokovic mengatakan dia sangat kecewa dengan keputusan itu. Ia mengakui itu berarti dia tidak bisa tinggal di Australia dan berpartisipasi dalam Australia Terbuka.

"Saya menghormati putusan pengadilan dan saya akan bekerja sama dengan pihak berwenang terkait keberangkatan saya dari negara ini," katanya.

"Saya tidak nyaman karena fokus minggu-minggu terakhir ini ada pada saya dan saya berharap kami semua, sekarang bisa fokus pada permainan dan turnamen yang saya sukai," katanya.

"Saya ingin mendoakan yang terbaik bagi para pemain, ofisial turnamen, staf, sukarelawan, dan penggemar untuk turnamen ini," katanya lagi

Novak Djokovic mengatakan, dia akan meluangkan waktu untuk "beristirahat dan memulihkan diri" sebelum membuat komentar lebih lanjut. (*) 

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Situbondo just now

Welcome to TIMES Situbondo

TIMES Situbondo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.