TIMES SITUBONDO, SURABAYA – D'Sangar Band mengeluarkan single bertajuk Dunia. Tiga rocker kawak tersebut solid menyatukan empati. Duo kembar Royke dan Reky Mangundap serta Stev SAC membalut lagu ini mewakili suara hati.
Intro lagu dengan lembut berpadu lantunan vokal seorang bocah menggambarkan kedamaian.
Lengkingan gitar melodi Reky Mangundap membawa pendengar larut dalam suasana saat bumi tanpa gejolak berarti.
Video klip yang matang sarat penambahan nuansa alam semakin mengukir kesan teduh dan easy listening. Royke Mangundap menjejali intro dengan vocal khas parau dan merdu.
Namun kejutan manis itu hanya sesaat saja. Ada kegelisahan terungkap, dunia yang indah tengah bersedih dan menangis lirih.
Nada mulai meninggi. Distorsi, dentuman drum serta tarikan melodi sang gitaris menyambungkan rangkaian komposisi musik ciamik. Makin greget karena visual menampilkan berbagai bencana yang terjadi.
Nuansa rock kental memang seolah tak pernah hengkang dari sosok Royke dan Reky yang notabene telah malang melintang berkarir. Catat saja, mereka pernah sukses dengan Arek Band kebanggaan Persebaya dan meraih puncak ketenaran lewat lagu Iwak Peyek.
Sementara kehadiran Stev SAC makin melengkapi keberadaan Royke sebagai vokalis lewat formasi ini. Stev SAC sendiri adalah musisi asal Surabaya berdarah Ambon- Manado.
Ketiganya, Royke, Stev SAC dan Reky memiliki keinginan menyuarakan kondisi yang ada dengan membuat satu lagu berjudul Dunia tersebut.
"Lagu ini menggambarkan kondisi saat ini dengan situasi dunia yang ada termasuk dampak adanya pandemi," kata Royke, Minggu (29/8/2021).
Royke berkisah latar belakang lagu ini. Pandemi berdampak menyengsarakan kaum rakyat menengah ke bawah.
Ia menambahkan, proses pembuatan lagu dikebut selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Proses pembuatan lagu hingga pembuatan video klip memakan waktu sekitar satu mingguan.
Berikut lirik single bertajuk Dunia dari D'Sangar Band:
dunia yang indah ini
sedang bersedih
dunia yang cantik ini
menangis lirih
dunia yang luas ini
indah berseri
dunia yang bebas ini
seakan terjepit..
tak ada senyummu
tak ada tawamu
yang ada jeritanmu..
tak ada cantikmu..
tak ada indahmu
yang ada sengsaramu
dunia yang kelam ini
ku harap kembali indahmu
dunia yang rapuh ini
ku harap kembali cantikmu.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |