TIMES SITUBONDO, JAKARTA – Setiap orang pasti memiliki gaya hidup yang berbeda-beda termasuk dengan mengelola keuangannya masing-masing. Berbagai persoalan muncul karena tidak paham bagaimana mengelola keuangan dengan benar. Seperti biaya gaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan kebutuhan sehari-hari.

Praktisi Keuangan Prita Hapsari Ghozie dalam akun instagramnya menjelaskan, keuangan yang bersumber dari penghasilan terbagi atas dua yaitu, penghasilan tetap bisa berupa gaji bulanan dan penghasilan tidak tetap bisa berupa bonus, hadiah dan lainnya.

“Penghasilan perlu dikelola untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masa kini dan nanti,“ dikutip dari infografisnya yang dibagikan melalui instagram milik Prita pada Rabu (29/12/2021).

Praktisi Keuangan Prita Hapsari Ghozie. (Foto: Instagram Prita Hapsari Ghozie)

Wanita yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dibidang konsultan keuangan ini mengatakan, sebaiknya penghasilan yang didapat dialokasikan kepada tiga hal yaitu Living sebesar 50 persen, Saving sebesar 30 persen dan Playing sebesar 20 persen.

“Living biasanya termasuk pengeluaran basic seperti biaya makan, biaya tempat tinggal, biaya transportasi dan hal lainnya,“ katanya.

Sedangkan Saving atau simpanan itu dibagi lagi atas tiga hal sesuai urutan prioritas yang pertama dana darurat minimal tiga kali dana living. Kedua investasi, investasi ini menyesuaikan dengan kondisi apakah masih single atau sudah berkeluarga. Kalau sudah berkeluarga bisa berinvestasi untuk pendidikan anak sedangkan single bisa investasi berupa tabungan berjangka atau investasi lainnya. Terakhir investasi untuk dana pensiun.

Ketiga, Playing yaitu dana yang disisihkan untuk liburan atau membeli barang yang diimpikan seperti untuk fashion, gadget atau hal lainnya yang dapat menunjang gaya hidup.

Dengan cara ini, pengelolaan keuangan bisa terkontrol dan tidak perlu khawatir lagi biaya gaya hidup bisa teratasi tanpa harus khawatir jika dana lainnya akan terganggu. (*)