TIMES SITUBONDO, JAKARTA – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyambut baik kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat tidak menggunakan masker di area terbuka.

Pelonggaran prokes itu sesuai dengan kondisi yang semakin baik dan transisi dari pandemi ke endemi. Sehingga anak-anak dapat kembali melakukan pelajaran tatap muka (PTM) sekaligus meringankan beban anak dan orang tua yang sudah tahun terakhir menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Masdalina mengatakan, kebijakan pelonggaran penggunaan masker sudah tepat dilakukan dan diyakini kebijakan itu tidak akan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Apalagi, pengendalian kasus Covid-19 sudah membaik dalam tujuh pekan terakhir.

"Tidak ada korelasi langsungnya antara penggunaan masker dengan kenaikan kasus," katanya, Kamis (19/5/2022).

Meski begitu, Masdalina Pane menyoroti kebijakan bebas tes PCR maupun Antigen bagi pelancong dari dalam negeri. Menurutnya, kebijakan bebas PCR dan Antigen itu sangat bahaya.

"Kalau untuk luar negeri kami masih sepakat untuk melakukan PCR terutama untuk negara-negara yang saat ini sedang mengalami peningkatan kasus," kata Masdalina.

Sementara itu juru bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril kebijakan pemerintah itu harus dibarengi dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

"Meski sudah diumumkan pelonggaran itu maka tetap akan ada kewajiban - kewajiban yang harus kita pahami dan waspadai, pelonggaran itu diikuti dengan kewajiban," kata dia.

Pelonggaran boleh melepas masker hanya berlaku pada ruang terbuka yang tidak padat orang. Namun jika berada di ruang tertutup, transportasi publik, dan bagi yang sedang sakit juga golongan masyarakat rentan, masih perlu memakai masker. (*)